Selasa, 17 Januari 2023

 HOME STUDY AWI PAPUA MENDIDIK MELAYANI DAN MEMBANTU BUTA AKSARA PAPUA TIMIKA



Doc Foto Sumber awi papua 
 Dalam Rangka Kedatangannya kami karena Melaksanakan kegiatan pembelajaran buta aksara dan kursus MIPA  untuk mama – mama papua   bahkan lebih khusus untuk mama- mama 7 suku di Bumi Amungsa  dan Kursus MIPA Bagi Anak –Anak 7 Suku sehingga  ,untuk itu kami datang kehadapan  Bapak  pimpinan Kepala Dinas Kab .mimika  dimanapun anda berada mensukseskan kegiatan ini tentunya  kami Komunitas  Anak Cerdas Awi-Papua Timika  memohon kiranya Bapak  ibu   bisa memberikan Donator atau Donasi kepada kami atas nama  AWI - PAPUA untuk dapat berpartisipasi dengan ini  pelaksanaan kelas Non Formal Khusus Pembelajaran Buta Aksara Dan Kursus Mipa ini ,Puji Tuhan kami Membutukan Donasi Bpk Ibu Nomor Rekening Kam BANK PAPUA i ,1040202056353 Atas Nama Kamunitas Ac Awi - Papua Salah Satu Program Pendidikan dalam masyarakat yang paling efektif dilakukan adalah program pemberantasan buta aksara. Bagi mereka yang telah tidak lagi buta aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tetapi tidak melanjutkan, perlu disediakan suatu program agar dapat meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja, atau berusaha secara mandiri. Keberadaan program pemberantasan buta aksara sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarana yang diharapkan dapat menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara dan dapat memanfaatkan makalah ini sebagai sumber yang baik.

Keaksaraan merupakan keadaan mengenai aksara yang meliputi membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara fungsional yang memungkinkan seseorang untuk secara terus-menerus mengembangkan kompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya. Sementara itu, yang dimaksud dengan pendidikan keaksaraan adalah usaha untuk membimbing dan dan membelajarkan pengetahuan mengenai keaksaraan agar bermanfaat bagi dirinya. Permasalahan yang saat ini terjadi di Indonesia  adalah tingginya tingkat warga buta aksara yang disebabkan oleh kurangnya kesempatan belajar yang dapat diperoleh karena tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, sehingga warga tidak mampu memfasilitasi dirinya untuk belajar. mengembangkan sumber daya manusia Angka Buta Aksara usia  15-59 tahun di Indonesia dilihat dari masing-masing provinsi masih terdapat 11 provinsi memiliki angka buta huruf  di atas angka nasional yaitu

Papua (28,75 persen), NTB (7,91 persen), NTT (5,15 persen), Sulawesi Barat (4,58 persen), Kalimantan Barat (4,50 peren), Sulawesi Selatan (4,49 persen), Bali (3,57 persen), Jawa Timur (3,47 persen), Kalimantan Utara (2,90 persen), Sulawesi Tenggara (2,74 persen), dan Jawa Tengah (2,20 persen)
           Sedangkan 23 provinsi lainnya sudah berada di bawah angka nasional. Jika dilihat dari perbedaan gender, tampak bahwa perempuan memiliki angka buta aksara lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki dengan jumlah, yakni 1.157.703 orang laki-laki, dan perempuan 2.258.990 orang. ”Disini perlu peran pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk bersama-sama dalam penuntasan buta aksara,” yang berkualitas dalam arti mampu menggali dan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya  Pada umum di Tanah Papua lebih khusus  Kab : Mimika  tanah Amungsa yang berbagai suku tetapi lebih khusus 7 suku yang  berada di kab .mimika , untuk itu kami dari Awi- Papua membuka satu tim  atau satu organiasi yang di sebut Awi- Papua untuk menjalankan kelas khusus buat masyarakat 7 suku buta huruf arti buta pengetahuan dasar yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari, buta aksara dan angka, buta akan informasi kemajuan teknologi, karena itu kami membuka dan mempelajari mereka ,

B. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya program pemberantasan buta aksara ini adalah membangkitkan dan meningkatkan kemampuan warga belajar dalam membaca, menulis, dan berhitung, sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, menjadi sebuah program kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka pemberantasan buta aksara, sehingga mereka yang telah “melek huruf” tidak menjadi buta aksara kembali.

1.    Supaya masyarakat Tujuh Suku bisa mereka memahami dalam berbagai hal dalam , buta pengetahuan dasar yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari, buta aksara dan angka, buta akan informasi kemajuan teknologi, merupakan beban berat untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti mampu menggali dan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya

2.     Supaya masyarakat tujuh suku bisa tahu membaca menulis dan menghitung

3.    Supaya mengurangi buta aksara di kabupaten mimika di Tanah Amungsa ini

C. Manfaat

Dalam hal kemanfaatan, program pemberantasan buta aksara

 bermanfaat bagi masyarakat

 dalam hal :

      1.    Menumbuhkan minat, kecintaan, dan kegemaran membaca, menulis,

      dan berhitung,

2. Memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan bagi masyarakat,

3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri,

D. Masalah

1.  Bagimana cara menyelesaikan  buta aksara  di Tanah Amungsa

2.  Kapan kalau bukan sekarang karena Pembelajaran  buta aksara di tanah amungsa ini lakukan dengan baik

3.  Mengapa tidak peduli dengan masyarakat atau orang tua muda  yang mengalami dalam buta aksara

4.  provinsi memiliki angka buta huruf  di atas angka nasional yaitu Papua (28,75 persen),

5.   penelita kami dari Komunitas Anak Cerdas awi-papua timika kabupaten mimika angkah buta huruf  80 persen orang  tujuh suku dan pendatahan kami yang berdomisi di Tanah amungsa

 FOTO - FOTO KEGIATAN HOME STUDY AWI PAPUA 

































Sumber :  Media awipapua  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *